Ku bersyukur kini
Padamu ilahi
Teman yang dicari
Selama ini
Telah kutemui
Kita tidak merasa asing dengan
sepotong bait di atas. Bahkan sering sekali kita menyanyikannya. Dan saat ini,
kalimat itulah yang aku ucapkan. Rasa senang itulah yang aku rasakan.
Bukan seorang pasangan hidup yang
saat ini aku dapatkan. Bukan pula seorang kawan yang setia menemani dan
mendengarkan segala keluhan. Lebih dari itu..
Dia sudah tua. Bahkan lebih tua
dari semua orang yang pernah aku temui. Usianya sudah ratusan tahun. Tapi dia
selalu mengeluarkan kata-kata penuh hikmah. Tiada kata-katanya yang percuma.
Dia tidak pernah mendengarkan
keluh-kesahku. Tapi justru dialah yang selalu memberikan jalan keluar ketika
aku dalam masalah. Selalu menghiburku disaat aku susah. Menina bobokkan aku
ketika aku masih terjagaJ. Membuatku tenang meskipun hanya mendengarkan. Memberikan
kisah-kisah para pioner dakwah ketika aku merasa tidak seorangpun yang membantuku
dalam perjuangan. Dan mengisahkan kepadaku hikayah orang-orang terdahulu sehingga
aku bisa mengambil ibrah dari apa yang mereka lakukan, orang baik maupun orang
jahat.
Selama ini dia selalu menemaniku.
Selalu disampingku. Tapi aku tidak pernah meminta pendapatnya. Tidak pernah mau
mendengarkannya. Meskipun demikian, dia tidak pernah meninggalkanku. Bahkan
justru mendekatiku.
Bertahun-tahun dia mendekatiku.
Bertahun- tahun dia intens berinteraksi denganku. Tapi sikapku hanya biasa
saja. Bahkan tidak jarang aku mengacuhkannya. Sering dia memanggilku tapi aku
tak peduli. Sering dia memintaku untuk mendengarkannya meskipun sebentar saja
tapi aku tidak peduli padanya.
wujudnya hanyalah sebuah benda. Hanya
wujudnya saja. Tapi bukan benda biasa. Sudah ditetapkan; yang menjaganya akan
ditinggikan derajatnya. Yang menjaganya akan diberi mahkota kemuliaan. Yang
selalu bersamanya adalah orang-orang terbaik. Yang selalu menjaganya adalah
para generasi unik.
Berapa banyak kisah-kisah
mengagumkan dari orang-orang yang selalu menjaganya. berapa benyak orang-orang
takjub dengannya meskipun mereka tidak pernah bersamanya. Berapa banyak
orang-orang dibuat bungkam ketika berdebat tentangnya.
Dialah al-Qur’an. Yang selama ini
selalu menemaniku. Yang didalamnya segala yang aku butuhkan ada. Tapi baru
sekarang aku tahu,,
Sekarang aku telah menemukannya.
Sahabat yang selama ini aku cari padahal sebenarnya tak perlu ku mencari kesana
kemari. Karena dia selalu di sampingku, selalu menyertaiku.
Sahabat, maafkan aku karena
selama ini telah menelantarkanmu. Maafkan aku karena selama ini kurang
menjagamu. Kau tidak membutuhkanku tapi justru akulah yang membutuhkanmu.
Sekali lagi, maafkan aku..